Review dari Buku Ini:
Buku ini adalah sebuah buku yang mengumpulkan banyak artikel-artikel Bung Karno. Ia mengajarkan pada kita seperti apakah pemikiran Bapak Kemerdekaan Indonesia ini? Jawaban yang aku bisa beri adalah 'KAGET'. Dulu aku pernah sedikit kagum dengan perjuangan dan sosok Bung Karno. Walaupun beliau sedikit tidak ikut syariat (seperti kawin lebih dari 4 –katanya sih-). Akan tetapi, setelah aku membaca buku ini, jawaban yang selama ini aku simpan banyak yang terjawab, dan secara ringkas aku bisa mengatakan bahwa aku bukanlah orang yang FANS dengan Bung Karno.
Dalam buku ini aku sangat tidak setuju dengan pemikiran beliau yang terlalu Nationalis, arogan, lebih-lebih selalu memandang Karl Marx sebagai tokoh philosophisnya dan Kemal Attaturk sebagai tokoh islam yang dianutnya. Ini dapat dilihat dari nukilan yang diambil dalam menyikapi banyak hal walaupun urusan tabir dan lain-lain.
Kalau aku bisa singgung, Bung Karno memang orang yang berprinsipal, memiliki ketagasan, gagah perkasa, pintar dan cinta tanah air. Akan tetapi, yang tidak aku suka adalah sosok beliau yang tidak begitu mengerti agama. Ok lah kalau beliau tidak sempat belajar agama, akan tetapi jangan seseorang yang tidak mengerti agama membahas soal agama. Ini akan menyebabkan penyesatan di dalam Islam. Beliau adalah orang yang suka dengan pemansuhan khalifah di Turki. Beliau jelas-jelas melontarkan semboyan memperjuangkan perjuangan Kemal Attaturk.
Selain dari itu, beliau sangat anti dengan metode salaf seperti Nahdlatul Ulama. Beliau lebih suka dengan memodernisasi sebuah agama, walaupun dengan cara merubah sebuah hukum seperti pemasangan tabir (pemisah lelaki dan perempuan). Ok lah, masalah tabir memang masih khilaf, akan tetapi pendapat beliau yang mengatakan bahwa tabir itu adalah simbol perbudakan perempuan itu jelas Aku tak suka!
Suatu perkara yang aku tak suka lagi adalah gaya pemikiran beliau yang terlalu dibentuk dengan pemikiran Orientalis. Walaupun beliau adalah orang yang membenci Barat, akan tetapi aku harus jujur bahwa beliau memiliki idoelogy yang tidak jauh beda dengan orang barat. Sorry-lah Sukarno. Hang ni sama jer macam orang barat! Bukan orang timur asli!
Satu lagi perkara yang membuat aku tidak suka dengan Sukarno adalah kata-katanya yang menjatuhkan thoriqoh. Dia menerima mentah-mentah penelitian orientalis yang menuduh bahwa kemunduran Ottoman empire berada pada tarikat yang menyuruh muridnya untuk berwirid malam sampai ngantuk sehingga siang tidak kuat bekerja. Menurut pengamatanku, Sultan Abdul Hamid mengerakkan thoriqah adalah sebagai jalur spy untuk mengetahui kemuslihatan-kemuslihatan orang barat dalam menjatuhkan orang Islam. Efek yang berlaku seperti klaim sukarno adalah sebuah kesalahan besar, karena bukan semua akan tetapi sedikit yang berbuat demikian. Jangalah kita menghukumi suatu yang substansial kepada sesuatu yang global. Itu adalah salah. Kesalahan 1 orang bukan berarti negara tersebut melakukan kesalahan. Menurut aku, Sukarno masih perlu banyak memperdalami Ilmu politik Islam. Jangan cepat mengklaim bahwa Islam itu kolot. Ottoman itu mengajarkan sesuatu yang takhayyul. Banyak lagi permasalahan yang menarik. Bacalah buku ini agar anda dapat menilai sendiri siapa itu sukarno.
Buku ini adalah sebuah buku yang mengumpulkan banyak artikel-artikel Bung Karno. Ia mengajarkan pada kita seperti apakah pemikiran Bapak Kemerdekaan Indonesia ini? Jawaban yang aku bisa beri adalah 'KAGET'. Dulu aku pernah sedikit kagum dengan perjuangan dan sosok Bung Karno. Walaupun beliau sedikit tidak ikut syariat (seperti kawin lebih dari 4 –katanya sih-). Akan tetapi, setelah aku membaca buku ini, jawaban yang selama ini aku simpan banyak yang terjawab, dan secara ringkas aku bisa mengatakan bahwa aku bukanlah orang yang FANS dengan Bung Karno.
Dalam buku ini aku sangat tidak setuju dengan pemikiran beliau yang terlalu Nationalis, arogan, lebih-lebih selalu memandang Karl Marx sebagai tokoh philosophisnya dan Kemal Attaturk sebagai tokoh islam yang dianutnya. Ini dapat dilihat dari nukilan yang diambil dalam menyikapi banyak hal walaupun urusan tabir dan lain-lain.
Kalau aku bisa singgung, Bung Karno memang orang yang berprinsipal, memiliki ketagasan, gagah perkasa, pintar dan cinta tanah air. Akan tetapi, yang tidak aku suka adalah sosok beliau yang tidak begitu mengerti agama. Ok lah kalau beliau tidak sempat belajar agama, akan tetapi jangan seseorang yang tidak mengerti agama membahas soal agama. Ini akan menyebabkan penyesatan di dalam Islam. Beliau adalah orang yang suka dengan pemansuhan khalifah di Turki. Beliau jelas-jelas melontarkan semboyan memperjuangkan perjuangan Kemal Attaturk.
Selain dari itu, beliau sangat anti dengan metode salaf seperti Nahdlatul Ulama. Beliau lebih suka dengan memodernisasi sebuah agama, walaupun dengan cara merubah sebuah hukum seperti pemasangan tabir (pemisah lelaki dan perempuan). Ok lah, masalah tabir memang masih khilaf, akan tetapi pendapat beliau yang mengatakan bahwa tabir itu adalah simbol perbudakan perempuan itu jelas Aku tak suka!
Suatu perkara yang aku tak suka lagi adalah gaya pemikiran beliau yang terlalu dibentuk dengan pemikiran Orientalis. Walaupun beliau adalah orang yang membenci Barat, akan tetapi aku harus jujur bahwa beliau memiliki idoelogy yang tidak jauh beda dengan orang barat. Sorry-lah Sukarno. Hang ni sama jer macam orang barat! Bukan orang timur asli!
Satu lagi perkara yang membuat aku tidak suka dengan Sukarno adalah kata-katanya yang menjatuhkan thoriqoh. Dia menerima mentah-mentah penelitian orientalis yang menuduh bahwa kemunduran Ottoman empire berada pada tarikat yang menyuruh muridnya untuk berwirid malam sampai ngantuk sehingga siang tidak kuat bekerja. Menurut pengamatanku, Sultan Abdul Hamid mengerakkan thoriqah adalah sebagai jalur spy untuk mengetahui kemuslihatan-kemuslihatan orang barat dalam menjatuhkan orang Islam. Efek yang berlaku seperti klaim sukarno adalah sebuah kesalahan besar, karena bukan semua akan tetapi sedikit yang berbuat demikian. Jangalah kita menghukumi suatu yang substansial kepada sesuatu yang global. Itu adalah salah. Kesalahan 1 orang bukan berarti negara tersebut melakukan kesalahan. Menurut aku, Sukarno masih perlu banyak memperdalami Ilmu politik Islam. Jangan cepat mengklaim bahwa Islam itu kolot. Ottoman itu mengajarkan sesuatu yang takhayyul. Banyak lagi permasalahan yang menarik. Bacalah buku ini agar anda dapat menilai sendiri siapa itu sukarno.
3 comments:
Salam. Kaifahaluka, ya akhi. Ismi Azira. Nice review. Tapi saya tak faham semua yang akitiano tulis. Banyak pengetahuan yang saya dapat dari blog ini. Good job...Teruskan menulis dan menulis...InsyaAllah, nanti ramai yang akan faham tentang apa yang akitiano sampaikan...Ila liqa', Maas salamah..
oh my, great review man!!
Assalamualikum ...
Oh, begitu rupanya Sukarno.
Jika tak keberatan, mohon tuliskan juga kenapa Sukarno melancarkan gerakan konfrontasi terhadap Malaysia.
Post a Comment