Wednesday, December 10, 2008

Update dampak Yoga haram di media

Ana baru besok jadi ke Ploso karena musyawarahnya diundur...tapi ini berita yang teman ana beri untuk sekadar pengetahuan...ana sedikit malu dengan Malaysia, tapi, jujur tanggapan beberapa komentator dari Indonesia di ruang forumnya juga perlu tambah wawasan ilmu dan memberi komentar yang ilmiahlah...jangan terlalu nasionalistik...Lihat: http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/25/16372328/yoga.yang.halal.dan.haram

KUALA LUMPUR, SELASA - Majelis Fatwa Kebangsaan Malaysia (MFKM), Sabtu (22/11) lalu mengumumkan bahwa yoga itu haram buat seorang muslim jika dilakukan secara sistematik yang terdiri dari gerakan fisik, baca mantera (doa-doa) hindu, dan meditasi yang menyatukan diri manusia dengan tuhan.
Tapi yoga yang mana yang dilarang MFKM. "Jika dilakukan secara sistematik yang mengandung ketiga unsur tadi maka hal itu bertentangan dengan syariat Islam. Haram hukumnya," kata ketua MFKM Prof Dr Abdul Shukor Husin, dalam jumpa pers di Putrajaya, Sabtu.Tapi jika melakukan yoga sebagai suatu senam atau olah raga saja itu tidak diharamkan, namun umat Islam disarankan untuk tetap tidak melakukannya, karena khawatir masuk lebih jauh kepada yoga sistematik, kata Abdul Shukor.MFKM mengeluarkan fatwa bukan sembarangan. Larangan itu dikeluarkan setelah melakukan kajian dan penelitian. "Setelah meneliti dan mengkaji semua masukan, serta mempelajari yoga yang berasal dari masyarakat Hindu sebelum Masehi ternyata merupakan gabungan gerakan fisik, unsur religius, doa dan pemujaan untuk mendapatkan ketenangan yang akhirnya seolah-olah sudah menyatu dirinya dengan tuhan. Ini tidak sesuai dan merusak akidah," katanya. Pelarangan yoga sistematik bagi umat Islam berlaku juga di Singapura dan Mesir. Jadi Malaysia tidak sendirian dan juga tidak yang pertama mengharamkan yoga sistematik, tambah dia.Fatwa MFKM itu muncul setelah seorang dosen di UKM (Universiti Kebangsaan Malaysia) Prof Zakaria Stapa menasihatkan orang Islam yang mengikuti senam yoga untuk menghentikannya karena dapat mengganggu akidah."Sholat jauh lebih membuat ketenangan jiwa dibandingkan yoga," kata Zakaria.Gaya Hidup Yoga sebagai suatu cara untuk meningkatkan kesehatan telah menjadi gaya hidup yang popular dan meluas di mancanegara, baik di negara muslim maupun non muslim. Yoga center bahkan merebak di Arab Saudi dan United Arab Emirates menjadi suatu gaya hidup sehat.Di Iran, yang dikenal sebagai Islam garis keras, yoga juga sangat populer di sana, bahkan ada kelas untuk anak-anak. Begitu juga dengan di Indonesia, advokat terkenal dan pejuang demokrasi Adnan Buyung Nasution mengaku kini rajin mengikuti yoga untuk menjaga kebugaran dan kesehatannya."Abang dan Rendra ikut senam yoga untuk kesehatan dan kebugaran," katanya. Keputusan MFKM itu menimbulkan pro dan kontra di negeri jiran itu sendiri. SIS (sister in Islam) dan beberapa praktisi yoga menyatakan kekecewaan terhadap keputusan itu karena yoga hanyalah sebuah bentuk olahraga.Manager program SIS, sebuah organisasi Islam yang moderat di Malaysia, Norhayati Kaprawi mengatakan kepada harian The Star, banyak muslim di Malaysia melakukan yoga sebagai suatu olahraga untuk menjaga kesehatan."Saya tidak sampai berpikiran yoga menjadi penyebab seorang muslim pindah menjadi hindu atau mengurangi keyakinannya terhadap Islam. Yoga hanyalah sebuah olahraga seperti qigong atau taichi yang akarnya adalah Budha," kata Norhayati.Norhayati mengatakan, keputusan itu seolah-olah yoga menjadi ancaman Islam. "Seharusnya majelis fatwa kebangsaan lebih fokus pada isu-isu besar seperti politik uang atau korupsi yang juga merebak di umat Islam," ujar dia.SIS telah mengadakan klas yoga mingguan sejak setahun lalu, dan dengan keputusan itu bukan menjadi masalah untuk LSM ini melanjutkan olahraga itu.Pelatih yoga selama 30 tahun lalu, Siti Suheila Merican mengatakan, isu itu tidak perlu dibesar-besarkan karena banyak umat Islam di Timur tengah yang melakukan olahraga ini tanpa ada percekcokan. "Yoga memang seharusnya dilakukan tanpa perlu baca doa atau mantera dan meditasi yang menyatukan diri dengan tuhan," katanya. Seorang guru Hafiza Yahya, 26 Thn, kepada harian The Star, mengaku belajar yoga melalui buku sejak lima tahun lalu. "Di dalam kelas yoga, instruktur akan minta anda untuk membaca mantera-mantera Hindu. Tapi dalam latihan saya tidak ikuti semuanya, alhasil setelah melahirkan berat badannya dapat dikurangi hingga 30 Kg.Seorang tokoh agama Islam di Singapura, Pasuni Maulan, 64 Thn mengatakan kepada harian The Star, bahwa kegiatan fisik yang ada unsur religius dan mistik bukan hanya pada yoga dan Hindu. Silat, yang akarnya adalah kegiatan fisik dan bela diri dari Melayu juga menggabungkan unsur mistik yang seharusnya juga dilarang oleh Islam.Yoga adalah latihan fisik untuk kesehatan yang lahir sejak 3.300 tahun sebelum masehi yang dipecayai dapat memperlambat penuaan, mengurangkan resiko kencing manis, lelah dan penyakit yang terkait dengan jantung.Tapi keputusan MFKM menjadi berita di Indonesia seolah-olah yoga telah dilarang di Malaysia. Yang dilarang adalah jika kegiatan itu diikuti oleh pembacaan doa-doa Hindu dan meditasi yang menyatukan diri dengan tuhan. Jika hanya ikuti gerakan fisiknya, tidak dilarang, tapi MUI Malaysia hanya menyarankan umat Islam untuk tidak ikuti senam yoga, karena khawatir masuk terlalu jauh

4 comments:

akitiano said...

Aduh, ana lupa beri comment...pendapat ana tentang Yoga masih sama, yaitu boleh! ini karena hujjah dari ulama dahulu tentang tasyabbuh sangat jelas...jangan pula ingat ana liberal atau ikut SIS...tapi hanya kesadaran dan kejujuran ilmiah...

Anonymous said...

Kalaupon Ana liberal atau SIS, tiada salahnya.

- Ahmad Firdhauz

akitiano said...

Menurut ana sih, tergantung pada jenis liberal anta...kalau memang tidak sampai merusak sesuatu yang mujma' 'alaih dan maklum bi al-Dlaruri, tidak apa-apa...kalau sampai merusak, maka menurut ana itu tidak boleh, karena menabrak berbagai dalil-dalil qath'i yang diajukan bukan hanya majority akan tetapi bisa ana temukan semua ulama dari berbagai aliran maupun mazhab Islam juga yang sudah dibahas berkali-kali di Indonesia maupun pesantren...Akan tetapi, kalau anta tetap berpendirian seperti itu, silakan saja...itu hak anda...hanya saja saran dari teman yang sama-sama berlandaskan ilmiah, biarlah berdasar dengan hujjah-hujjah yang konkrit/bertanggung jawab, dan tidak hanya sebatas klaim-klaim-an seperti yang dilakukan sebagian dari modernis zaman sekarang...Islam tidak menilai cop/merk seseorang, akan tetapi isi dan inti dari i'tiqadnya...

Unknown said...

dr sekian byk orang sungguh disayangkan.. krn tiap ayat dan hadis bahkan pengetahuan apapun di adobe untuk diberikan keorng lain..mmg itu lah sifat default manusia. tp sbnarnya untuk ayat2 al-quran sendiri itu ditunjukn hrsnya untuk diri sendiri.. sampai mnakah pembuktianya.. darimana org begitu yakin bahwa yg namanya Maha Pencipta dinamakan Allah.. pencarianya bukan hy sience. tp..pembuktian yg kronologis dan nyata...