Seperti yang semua kawan ana tahu, bahwa ana adalah salah satu dari orang yang sangat kagum dengan Dr. Wahbah al-Zuhayli, pengarang kitab al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh. Dan semua orang juga tahu bahwa Syeikh Wahbah sangat alim dan telah berhasil mengarang berpuluh kitab yang dipakai oleh hampir semua sarjana muslim di dunia moden ini.
Akan tetapi, desas desus yang tersebar di Indonesia terutama di kepulauan Jawa, bahwa Syeikh Wahbah adalah seorang Wahabi. Sangat disedihi, tuduhan ini tidak matang dan hanya disebarkan oleh orang yang kurang faham Syeikh Wahbah dan hanya menilai dengan sebuah pendapat Wahbah tanpa melihat keseimbangan pemikiran beliau yang lain.
Ya! ana memang pengkagum Syeikh Wahbah. Tapi ana juga memiliki pegangan akidah dan konsep fiqh tersendiri yang kadang berbeza dengan Wahbah. Tapi itu bukan berarti ana akan dengan mudahnya menyatakan Dr. Wahbah adalah Wahabi. Jujur saja, walaupun tuduhan ini berasal dari Pesantren yang menjadi pusat pendidikan, tapi ana katakan, orang yang menyebarkannya bukanlah alim bahkan dia terpesong kerana kurang dalam pengalaman perkembangan pemikiran Islam dan tokoh Islam di dunia luar. Dengan ini ana nasihatkan janganlah santri-santri salaf menjadi katak di bawah tempurung. Ana berharap kita walaupun santri traditional yang duduk di gubuk-gubuk bambu dapat memiliki informasi dan juga wacana yang ilmiah lagi menginternasional.
Analisa Tuduhan dan Penolakan Terhadapnya
Tuduhan ini berawal dari sebuah rakaman Youtube yang dikeluarkan oleh Syeikh Wahbah al-Zuhayli di Malaysia terhadap sebuah golongan kecil dari Asyairoh yang sangat fanatik sehingga mudah mengkafirkan beberapa ulama hatta seperti Ramadhan al-Buti, Nazim al-Haqqani, dan lain-lain. Ketika pernyataan keras ini dilontarkan maka puak fanatik inipun membidas pernyataan Wahbah dengan membuat sebuah wacana dan imej terhadap Wahbah dengan menyatakan bahwa Dr. Wahbah al-Zuhayli adalah WAHABI. Dengan statement ini mereka berprasangka bahwa akan mudah memesong santri-santri salaf lain di dunia pesantren bahwa janganlah kita menerima pendapat Dr. Wahbah. Tapi, ana yang banyak membaca kitab-kitab Wahbah memiliki pandangan yang lain terhadap tuduhan mereka dan ana siap membela Dr. Wahbah al-Zuhayli.
Tuduhan mereka yang pernah diberikan kepada ana adalah cuma 1 sebenarnya, yaitu Dr. Wahbah percaya pada konsep Tauhid 3 yaitu Rububiyyah, Uluhiyyah, dan Asma wa Sifat yang menjadi tonggak akidah puak Wahabi. Tuduhan ini juga berasal dari Youtube yang diambil dari malaysia juga yang secara zahir Dr. Wahbah berkata akidah ini tidak batil kerana hanya al-tasmiyyah (hanya untuk penamaan). Sila buka Eksklusif Dr Wahbah dan Tauhid 3.
Bagi ana Syeikh Wahbah al-Zuhayli tidak salah dalam konsep akidah tauhid 3 ini kerana tauhid ini dapat dilarikan menjadi sesat dan juga bahkan tidak. Kalau demi memberi penamaan kepada seorang murid misalnya tentang konsep tauhid maka tidak menjadi masalah. ini adalah sama seperti memberi nama kepada sebuah fan atau ilmu. Akan tetapi, Tauhid 3 ini disalah-gunakan oleh puak-puak Wahabi kerana konsep Rububiyyah dan Uluhiyyah ini digunakan untuk mengharamkan atau membid'ahkan bahkan mensyirikan amalan-amalan tawassul, istighasah dan lain-lain. Maka tauhid tiga ini adalah dapat kita hukum sebagai wahabi ketika tauhid ini digunakan untuk melarang tawassul misalnya. Contoh kata-kata si Wahabi: "Tauhid Uluhiyyah adalah tauhid orang yang benar-benar mentauhidkan Allah dan bertaqwa kepadanya dengan ibadah yang murni kepadanya sehinggakan tidak meminta kecuali pada Allah atau menjadikan makhluknya sebagai lantaran". Maka ketika ini terjadi, barulah orang yang percaya pada tauhid 3 ini adalah Wahabi sehinggakan menafikan pendapat ulama lain yang disertai dalil yang kokoh dalam memperbolehkan bertawassul.
Buktinya, Dr. Wahbah walaupun tidak menyesatkan tauhid tiga dengan alasan hanya untuk tasmiyah (penamaan), beliau tidak melarang tawassul, dan beliau berpendapat bahwa tawassul itu terjadi khilaf ulama bahkan mayoritas ulama berpendapat tawassul adalah boleh. berikut ini petikan dari fatwa beliau yang berjudul "فتاوى معاصرة" di muka surat 355:
أقرأ في بعض الفتاوى استباحة الاستغاثة والاستشفاع بالنبي والصالحين ما رأيك في هذه المسائل؟ وما رأيك في الذي لم يستغث بالنبي والصالحين احتياطا لدينه وهو يبيحه؟
أجاز جمهور أهل السنة عدا بعض المخالفين جواز التوسل بالأنبياء والصالحين أحياء وأمواتا والمراد التوسل بصالح أعمالهم وقربهم من الله وقد نصت الموسوعة الفقهية بالكويت على هذا أما من لم يتوسل فأرى أنه فوت على نفسه خيرا
Terjemahan Bebas: Aku membaca pada setengah fatwa tetang diperkenankannya beristighazah dan meminta syafaat dengan Nabi dan orang-orang Soleh, apa pandanganmu tentang masalah ini? dan apa pandangan mu tentang orang yang tidak mahu beristighazah dengan nabi dan orang2 soleh kerana berhati-hati terhadap agamanya sedangkan dia (pada dasarnya) memperkenankannya?
Jawaban Wahbah: Majority Ulama Ahli Sunnah - kecuali sebagian yang berbeza dengan majority - memperkenankan bertawassul dengan nabi-nabi dan orang soleh sama ada masih hidup maupun sudah mati. yang dimaksud di sini adalah bertawassul dengan kebaikan amalan mereka dan kedekatan mereka dengan Allah. Dan telah benar-benar menuliskan pernyataan ini oleh kitab Ensiklopedi Fiqh versi Kuwait. Sedangkan orang yang tidak mahu bertawassul maka aku berpendapat bahwa dia hanya membatasi kebaikan pada dirinya sendiri (tidak mau kebaikan datang dari orang lain).
Dari sini, jelaslah kepada kita bahwa Wahbah al-Zuhayli sendiri mengaku keabsahan tawassul. Lalu mengapa kita gatal lidah ingin menuduhnya sebagai Wahabi? sedangkan salah satu alasan mengapa Wahabi itu disesatkan adalah dikarenakan mereka mengkafirkan pengamal tawassul.
Maka dari sini, kesimpulan ana kepada puak-puak yang menuduh Syeikh Wahbah sebagai Wahabi dan menyesatkannya agar bertaubat dan janganlah kita terjerumus kedalam jurang orang-orang yang menuduh apalagi menjadi batu api di dalam aliran Asyairoh sendiri. Waallahu a'lam..