tag:blogger.com,1999:blog-5550104179243699887.post5506510239231315823..comments2023-11-05T12:16:54.143+01:00Comments on Ana Ahtaj ila al-ilmi...Aku perlu ilmu...Ask Why!: RELEVANSI POLIGINIakitianohttp://www.blogger.com/profile/06449978872851632813noreply@blogger.comBlogger5125tag:blogger.com,1999:blog-5550104179243699887.post-29540236747693990272007-03-20T18:38:00.000+00:002007-03-20T18:38:00.000+00:00***off topic***wah! abang & adik... satu kombo yan...***off topic***<BR/><BR/>wah! abang & adik... satu kombo yang hebat... ni yang buat aku 'nempel' kat blog nih.... hahahhah <BR/><BR/>lagian gue udah lama ngak ngetik/ngobrol pake bahasa indo... kata anak2 'sini' payah! malah dikasih gelar yang aneh2 (poyo/sok tau...) hahahaha... mau di robah gimana lagi... bokap sama nyokap asalnya dari indo... (tapi gue lahir di malaysia)... kampung halaman aja di kalimantan.<BR/><BR/>duh... pamit ya 2.33am nih.. pada ngantuk.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5550104179243699887.post-80386626272111011922007-03-20T15:51:00.000+00:002007-03-20T15:51:00.000+00:00man, cuba tgk link ni... prove to me whether this ...man, cuba tgk link ni... prove to me whether this is right/wrong (meaning the so called scholar, and does he has a kitab to verify this)<BR/><BR/>http://jundakonline.blogspot.com/2007/02/asal-usul-melayu.html<BR/><BR/>a very interesting read dont u think?fadzhttps://www.blogger.com/profile/14597937449083940452noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5550104179243699887.post-49366330320481653602007-03-20T10:24:00.000+00:002007-03-20T10:24:00.000+00:00wah, agak sedikit berkobar di akhir itu. Ya, saya ...wah, agak sedikit berkobar di akhir itu. Ya, saya melihat dari sudut orang di Malaysia. Melihat seseorang dimadu itu bagi saya, memang seakan 'hazab' terhadap seluruh keluarga si isteri dan isteri yang dimadu itu. Mungkin perlunya satu kajian 'historical', apakah titik sebenar, zaman sebenar orang Melayu cukup benci dengan bermadu-madu ini. Mungkin ayman boleh fikirkan, kerana eli teringat, masa awal zaman 50-an dan seterusnya, perempuan yang dipanggil "janda muda" memang sangat ditakuti para isteri kerana mereka ini para wanita yang masih muda yang ditinggalkan suami, dan selalunya boleh berdikari, masih cantik atau 'gebu', punya 'mitos' kuasa seksual yang tinggi serta pandai mengambil hati lelaki. Fenomena-fenomena ini yang perlu diselidiki juga oleh para pengkaji hukum, agar tahu realiti sebenar yang menyebabkan orang Melayu Islam benar-benar membenci 'bermadu', kerana konteks kebencian ini lebih bersifat budaya, dan bukan agama, malah pengaruh 'budaya' atau boleh dikatakan sosio budaya lebih kuat daripada kekuatan hukum.fadzhttps://www.blogger.com/profile/14597937449083940452noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5550104179243699887.post-41376491911471301002007-03-20T01:55:00.000+00:002007-03-20T01:55:00.000+00:00Well, itupun aku dah menantisipasi. Perlu diketahu...Well, itupun aku dah menantisipasi. Perlu diketahui,Indonesia, walaupun sebelum wacana pemansuhan poligini ini diperdebatkan sudah pun melakukan polisi mensulitkan poligini.Setiap lelaki yang ingin berpoligini haruslah melakukan langkah2 seperti memberi pernyataan gaji dari tempat kerja atau sertifikat kekayaan. Itupun dengan beberapa krateria seperti istri tidak bisa memberi anak, istri dalam keadaan sakit dan lain-lain. Tapi, yang lebih ingin disinggungkan adalah mengapa sang wanita perlu memperjuangkan anti-poligini? Apakah karena menurut penilaian mereka lelaki yang berpoligini pasti (kebanyakan/mayoritas) pasti tidak bisa bertanggung jawab? atau murni karena IRI/jealousy? Kalau lelaki tidak bertanggung jawab maka cukup dengan mekanisme yang sudah dijalankan pemerintah Indonesia (walaupun harus ada pembetulan seperti perizinan sang istri serta status quo sang istri). Kalau yang menjadi masalah adalah masalah iri, maka feminist haruslah juga konsistant dengan mengatakan bahwa mereka bukanlah profesional. karena sebagai wanita yang profesional, maka mereka tidak boleh mencampur adukan perasaan hati dengan sikap realitas. Pengakuan mereka tidak konsistan! oh ya..sebenarnya masih banyak...tapi karena waktu setakat ini dulu. nantikan artikel gender.lebih menarik lagi. hidup pologini! anti feminisme!akitianohttps://www.blogger.com/profile/06449978872851632813noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5550104179243699887.post-75828761387027902922007-03-19T03:04:00.000+00:002007-03-19T03:04:00.000+00:00ok, aku sudah suka wacana ini. Satu perkara yang '...ok, aku sudah suka wacana ini. Satu perkara yang 'jelas' dan kau dah buat kekuatan pendirian ialah, bukan mekanisme poligini itu yang perlu dinilai sebagai negatif tetapi sebagai cara 'keluar' pengimbangan keinginan wanita dan lelaki terjaga, maka kecelaruan penduduk sekarang yang mengikut habuan pemikiran barat ala feminisme yang memberi negativiti terhadap mekanisme ini (bagaimana tidak, isteri rasulullah s.a.w. sendiri, sebagai manusia, seperti yang kau dah tulis, punya rasa iri itu, dan perkara ini sebenarnya yang menjadi pokok 'ketakutan' para wanita).<BR/><BR/>Jadi, yang kau perlu lihat sekarang ialah, dari konteks modenisasi sekarang, yang memperlihatkan kelainan realiti wanita dunia, di mana, kini, rata-rata wanita mempunyai tampuk 'bread winner' yang sama malah ada yang lebih tinggi daripada lelaki. Bagaimana persoalan 'iri' ini boleh dikaitkan dengan para wanita yang tidak lagi duduk di rumah, bekerja dan menampung sara hidup untuk penjagaan keluarga dan anak-anak? <BR/><BR/>Persoalan inilah yang paling dampak kalau perlu diertikan kenapa para wanita liberal inginkan dasar poligini ini dimansuhkan. Atau mungkin, membuka peluang bagi para wanita ini juga ber"poli"? (sudah tentu tidak bukan?)<BR/><BR/>Saya mengaku, perempuan tidak perlu merasa 'iri' jika setengah dari fungsi biologinya tidak dapat lagi mengisi kerakusan sang lelaki. Tetapi, bagaimana kita mahu menjawab dari sudut nilai perasaan perempuan itu sendiri? Maka itu, saya rasa, mereka yang mahu sangat berpoligini, harus kerajaan punya dasar semacam dapat melihat kekuatan harta, agama dan iman seorang suami (serta isteri untk zaman ini yang punya harta sendiri) itu, mungkin ditemu ramah dahulu dan disoal siasat seluruhnya, berserta dengan isteri pertama, maka baru diberi peluang atau lampu hijau untuk si suami kahwin lagi. ini adalah untuk menahan sebuah keluarga yang besar itu, rosak spiritualnya hanya kerana suaminya bergaduh dengan 'ibu-ibu'nya dan ada pilih kasih. Kerana inilah yg biasa berlaku, baik di negara timur atau barat.fadzhttps://www.blogger.com/profile/14597937449083940452noreply@blogger.com